Selasa, 20 Juli 2010

Pengkhianat Negara

Pengkhianat Negara


Siang ini gue nonton TV.
Gue nonton berita yang isinya lagi-lagi tentang korupsi. Ya, persidangan soal Markus atau makelar kasus
ditubuh kepolisian. Bingung gue. Sebagai masyarakat yang mungkin hanya mengerti bahwa korupsi itu
kriminal, tentu gue jengah. Padahal penegak hukum, lalu kenapa mereka sendiri yang melanggar hukum?!

Gue mungkin tahu, ya gue tahu.. kalo uang emang membutakan.
Tapi apakah mereka yang berseragam itu juga bisa buta? buta terhadap perjuangan pahlawan-pahlawan dulu?!
Gue MARAH !! Gue MUAK !! Mereka PENGKHIANAT !! MEREKA PENGKHIANAT !!

Pangkat mereka untuk apa?! untuk apa seragam kebanggaan sebagai aparat negara?!
Gue sedih, bukan.. gue bukan sedih karna pengkhianatan mereka. Tapi gue sedih melihat perjuangan Pahlawan
Indonesia yang dulu melindungi rakyat hingga titik darah penghabisan dan sekarang apa?!! apa?!! Sekarang
gak ada yang peduli dengan rakyat.
Rakyat dibiarkan menggeliat hidup sendiri, mandiri dengan perjuangan kemiskinan dan kebodohon.

Gue gerah ngedenger hukuman korupsi cuma 1 tahun minimal dan maksimal 5 tahun!
Harga terhadap pengkhianatan negaraku hanya seperti itu ya?! HA?! haha...
Seharusnya, mereka dikirim saja ke alam kubur, biar Para Pahlawan yang mengadili mereka!
Biar Para Pahlawan yang mengajarkan tentang hukum dan negara ! Tentang perjuangan !
Perjuangan terhadap Korupsi !
Perjuangan terhadap Suap-suap hina !
Perjuangan agar tidak semudah itu melakukan perbuatan tak beradab !

Kalau begini, rakyat mau percaya siapa? Wong penegak hukumnya begitu.
Akibatnya? Korupsipun terlihat sebagai sebuah pemakluman dan dicontah.. OH!! Tidak, bukan hanya dicontoh !
Tapi DI BUDIDAYAKAN !
Klasik ! Klasik bahwa Indonesia gak bisa jadi negara maju,
padahal rakyatnya merupakan populasi terbanyak urutan ke3dunia adalah sebab dari Korupsi urutan teratas setelah India.
Tapi alasan klasik itu tetap selalu update, lucunya update-tan itu tak pernah dibasmi.
Seperti virus worm dikomputer jadinya... selalu update dan tak dibasmi? yasudah akhirnya semua terinfeksi.
Rakyat pun korupsi juga di Instansi masing-masing.
Mau bilang apa? Mau salahkan siapa? Ya semua.. Semua salah. Rakyat yang bodohpun jadi ikutan pinter.
Toh sudah mulai dari atasannya, hingga aparat keamanan atau bahkan dewan perwakilan para rakyat saja melakukan korupsi.
Lah ya ada uang didepan mata kok ya gak ditilep? Nah, jadi budaya toh?! Ckckcck
Kalau sudah begini sebagai generasi muda.. apa yang harus gue lakukan? Dilema? IYA.

Pernah dengar juga gue, korupsi salah...gak korupsi juga salah!
Lah ya kalo gak korupsi ntar dipojokin, dibilang sok suci, dijauhi, akhirnya dikeluarkan.. disingkirkan..
Dibilang gak mau kerjasama..
Terpaksa ikut.. atau malah "jadi mau" :(
Menyedihkan BUDAYA KORUPSI.

Nah, Sebagai Generasi Muda.. Apa yang harus gue lakukan dimasa depan nanti?
Apakah gue harus berjuangmelawan korupsi? Atau gue ikut melestarikan budaya hina itu??
Bagaimana gue suatu saat nanti dihadapkan  pada situasi yang sulit? Seperti apa yang pernah gue dengar tentang "disingkirkan" jika gue memilih untuk tidak bekerjasama??
Oh.. biar zaman yang menjawab.. Apakah nanti para mahasiswa yang berjiwa pahlawan itu nantinya akan "buta" juga??
Oh, apakah nanti gue yang marah dan muak dengan semua ini akan seperti itu juga dalam menjalani hidup??

Dunia Oh Dunia..
Kehidupan di dunia tak selamanya buta..
Jangan butakan aku dengan pesona-mu hey dunia !
Aku ingin meraihnya... Meraih Akhirat yang kekal !
Jangan biarkan ini hanya sesumbar sampah yang tak berarti, ya Allah..
Berilah hamba-hambamu petunjuk agar bisa membimbing negara kami.. tanpa petunjukmu, maka sesatlah hidup...
Jangan butakan kami generasi muda, ya Allah..
Jangan butakan pemimpin kami..
Jangan butakan negeri ini, Negeri Indonesia, Negeri sejuta perjuangan...
Jangan  butakan kami ya Allah...

Minggu, 18 Juli 2010

By : Khalil Gibran



Anakmu bukanlah milikmu,
mereka adalah putra putri kehidupan,
yang merindukan dirinya sendiri.

Mereka lahir lewat engkau,
tetapi bukan dari engkau,
mereka ada padamu,
tetapi bukanlah milikmu.

Berikanlah mereka kasih sayangmu,
namun jangan sodorkan pemikiranmu,
sebab pada mereka ada alam pikiran tersendiri.

Patut kau berikan rumah bagi raganya,
namun tidak bagi jiwanya,
sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan, yang tiada dapat kau kunjungi,
sekalipun dalam mimpimu.

Mungkin engkau menyerupai mereka,
namun jangan membuat mereka menyerupaimu,
sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur,
ataupun tenggelam ke masa lampau.

Engkau hanyalah busur yang melesatkan anakmu lepas
Sang Pemanah membidik sasaran keabadian,
Dia merentangkanmu dengan kuasa-Nya,
hingga anak panah itu melesat jauh dan cepat.

Bersukacitalah dalam rentangan tangan Sang Pemanah,
sebab Dia mengasihi anak-anak panah yang melesat laksana kilat,
sebagaimana dikasihiNya pula busur yang mantap.

Perbedaan itu relatif :)

Perbedaan itu Relatif !


Penilaian itu Relatif.
Menilai sesuatu yg berbeda juga berarti relatif atau tidak selalu sama.

Berbeda itu sendiri berarti sesuatu yg tidak sama/tidak sejenis. Nah, ketika menilai perbedaan -yg juga merupakan relativitas- dimanakah letak perbedaan yg tidak sama itu?

Jika seseorang merasa berbeda, brarti iya merasa tidak sama. Padahal, Tuhan -pemilik segalanya- menciptakan manusia itu sederajat dan SAMA.
Hal sepele ini membingungkan, tapi sering diacuhkan dan tak dibahas. Mungkin karna penilaian yg relatif bahwa topik ini tidak penting, karna itulah dikesampingkan.

Orang2 dengan mudah mengucapkan kata2 beda, sama / tidak sama. *Perlu diperhatikan, kata UNIK tidak dibahas disini*
Tapi, pahamkah kita?

Based on that case above,
Lets start talk about LOVE, taste and opinion.

We knew that:

Because they are different, thats why they are compliment each other.

Atau

Because... We're different, thats why we're not the same. We can't still stand together forever after.

Atau

Thats your bussiness not mine, we have our own world. We're different.

Atau

I hate him, he never understand me ! Its all cuz of we're different !

Dan mungkin juga

I love him, we're different. So much things colouring our life, yeah cuz of we're different.



***
back again guys...
Nah, pernah berfikir hal yang sama seperti diatas?
Saya juga kepikiran jadinya.
Hm...

Perbedaan berarti tak sama. Rasanya gak enak berkumpul atau berada di komunitas, keadaan, atau bahkan berhubungan dengan suatu yg berbeda. Seolah memulai semuanya dari awal, butuh penyesuaian hingga perbedaan menjadi persamaan karna tlah terbiasa. Lagi, relatif !


Atau persamaan.
Ada yg bilang persamaan justru menjemukan. Memang nyaman, dan terus berjalan lurus diatas persamaan.
Bayangkan kita punya sahabat dgn mimpi yg sama, Menyenangkan bukan? Menggenggam tangannya bersamasama meraih impian?
Atau..
Bayangkan punya kekasih dgn sudut pandang yg sama.. Hingga ia mengerti tanpa susah2 ada pertengkaran yg menyakitkan saat ada problema..
Atau..
Bekerja di suasana yg sama dgn tmpt krja sblmnya... Gak perlu makan hati, stress dll dlm beradaptasi..
Atau dengan teman2 disekolah / universitas baru...
Atau..
Masalah kasih sayang orang tua dari sudut pandang seorang anak ke saudara2 nya?
Atau...
Masalah ketertarikan hubungan sexual sejenis ataupun yg heteroseksual
Atau...
Masalah selera, idola dan Problema2 lainnya...
Atau...
Seperti yang saya tulis, masalah persepsi :|


Hm~
Huffh.
Perbedaan ya...
Perbedaan yg tak sama, memberi warna lain...
Hanya butuh pemahaman agar membuatnya menjadi menyenangkan seperti sebuah persamaan...




:)
Good Night -XoXo-
-Red Perception-
v3 : 23.01 : 070710