Selasa, 22 Juni 2010

I am Teen !!!

Hola !
Apa kabar semuanya? Hm, Hope we’re fine :)
Yes, first thing first lets thanks god for everything that we’ve got in this life today.

Nah. Apa yang kali ini akan saya bicarakan?
Hahaha. Hm, I’m in the mood talking about Teen : Remaja.

Karena itu ditulisan kali ini Teen mode : On.

Remaja. Berbicara tentang remaja adalah hal yang mungkin jadi topic yang paling bisa untuk gw bahas.
Kenapa? Karna gue sendiri adalah seorang remaja.
Pada dasarnya, remaja adalah tahapan usia yang sangat labil, saat dimana seseorang sedang ingin serba tahu, sok tahu , sok benar dan semua dalam rangka mencari jati diri. Hm, ada benernya juga kalimat tersebut. Tapi sebaliknya, gue sendiri juga belum tentu setuju.

Gw yang juga sebagai remaja membenarkan kalimat bahwa remaja itu sangat-sangat labil ! Banget ! Mood2’an bahasa gaulnya.
Haha, bener banget bahwa mood2-an itu nyebelin banget.
Contohnya gw kalii ini.
Bahasa gw kali ini beda banget dengan bahasa gw sebelumnya. Bleeehhhh -_____-‘
However gw tetep ngerasa masih normal, namanya juga remaja, masih labil-labilnya.
Hehehe.

Kenapa ya remaja selalu meledak-ledak emosinya?
Haah~ repot juga ternyata jadi remaja. Wkwkwkwk
Tapi disini, point yang paling pengen gw bahas adalah memang benar sebagai remaja kita harus mengontrol diri dengan tepat atau kata lainnya jaga diri baikbaik.
Tapiiiiiii justru disinilah peran penting orang tua yang juga perlu disoroti. Bukan disini saya mau bilang ini tanggungjawab orang tua sepenuhnya, bukan.
Tapi, justru perlu banget pengertian orangtua terhadap anak remajanya. Banyak bangetkan jaman sekarang ini anak remajanya keras malah dibalas dengan perlakuan keras juga dari orangtuanya.
Ini salah dan jelas salah !
Menurut gw, bener banget bahwa remaja itu Butuh Dingertiin. Dingertiin dalam hal gimana?
Nah, Sebaiknya seminar-seminar psikologis itu diadakan bukan hanya untuk para remaja, tapi juga para orangtua agar mengerti psikologis remaja dan tau serta mengerti cara menghadapi perilaku anak remajanya.
Selama ini yang gw liat orangtua juga maunya menang sendiri, memaksa kehendaknya. IYA ! emang bener itu semua demi kebaikan kita para anakanaknya –si remaja yang labil- tapi Sang anak, si remaja yang labil adalah pribadi yang sedang berkembang, sensitive, imaginative dan sangat sangat egoistic !
Remaja kayak gw emang perlu mengerti keadaan, tapi karna kami sebenernya juga merupakan pribadi yang lemah tanpa orang dewasa, karna itu perlu pula penanganan psikologis tepat dalam menghadapi remaja ! Kita butuh itu agar moral remaja gak RUSAK !!!
Jadi para orang dewasa yang telah melewati tahap remaja, bimbinglah kami junior2 ini dengan cara yang tepat ! But the question is “How?” Nah, mari kita mulai mencari tahu bersama :)



Rabu, 09 Juni 2010

How To Make An Animated Image (*gif) ! (Absolutely EASY & FREE !!)


Hey guys :)
Here's My Own Tutorial.
Im gonna tell you some kinds of Nice Tutorials.
If the tutorial is mine, im gonna put my name on it.
But if it's not mine, Im gonna put the source where I got  or If I forget Im gonna say Im just Copy & Paste :)
Enjoy !!

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

How To Make An Animated Image (*gif) ! (Absolutely EASY & FREE !!)

Im using English Language here lol


                                               


Thats All for Today :)
Bye~

We call it, Thanks God I'm Still Alive !

Hey :)
Mari kita mulai berpersepsi hari ini. :)

Hm, sebaiknya apa yang bagus untuk dibicarakan?
Oh, saya ada ide. Kali ini saya ingin bersyukur atas segala apa yang saya miliki.
Yuk kita bersyukur. Kita bahas apa-apa saja yang masih "ada" dalam diri kita yang diberikan-Nya..


Bangun pagi.
Kau dan aku membuka mata, kadang bersuara.
Apa yang pertama kali terbesit dalam fikiran kita?
Biasanya jika hilang kontrol diri atas kehisupan kebanyakan dari kita lupa.
Lupa bahwa saat bagun pagi berarti kita masih hidup, hahaha...
Ada kisah, dimana Ia --seseorang-- bangun dari tidurnya, terburu-buru ingin pergi bekerja ke kantor.
Eits, tapi ia melihat ramai sekali orang diruang tamunya.
Nyatanya, istri dan anaknya menangisi keterbujuran kaku tubuhnya, Ia telah meninggal tanpa ia sadari.
Wah...
Ada ya yang begitu...

Hm, Subhanallah...
ternyata, selama hidup bagian-bagian tubuh kita ada yang tidak pernah berhenti bekerja.
Bekerja membantu kita untuk terus hidu, tentu saja sesuai izin-Nya. ^^
Kita selalu bernafas, selaras dengan jantung yang terus berdetak dan menyuplai darah beroksigen ke otak agar kita dapat terus berfikir.
NAH !! ternyata gak cukup untuk berfikir saja loh kawan :) Tapi juga Bersyukur !
Coba, apa yang tidak kita butuhkan tapi tidak kita dapatkan? Hmm~ ?

Intermezo sejenak.
Pernah nonton Bruce Al-Mighty yang diperankan oleh artis komedian *lupa :p* yang pemain Ace Ventura?!
Diceritakan bahwa Ia mengugat Tuhan dan tidak bersyukur dengan apa yang ia miliki dan merasa tidak adil atas apa yang diberi Tuhan kepadanya.
Lalu Tuha menyerahkan Job Sang Tuhan Kepadanya? Apa yang terjadi ? Kacau balau !
Berperan sebagai Tuhan, Bruce mengabulkan semua KEINGINAN yang disampaikan dalam doa-doa para manusia.
Yah, justru kekacauan yang timbul...
Lalu Sang Tuhan dengan senyumannya berkata : "Sejak kapan manusia tahu apa yang dibutuhkannya?"

Benar, kita  sebenarnya tidak sepenuhnya membutuhkan apa yang kita INGINKAN tapi Sang maha Kuasa tahu benar apa yang kita BUTUHKAN :)
Udara contohnya, kita tak pernah berdoa meminta agar besok masih disediakan udara beroksigen untuk bernafas menjalani kehidupan...
Atau tanah untuk berpijak... padahal, bisakah kita berpijak selain ditanah bumi? Bisakah? Bisakah? Tidak :) Itu hanya contoh sederhana.
Dia Yang Maha Tahu, Apa yang Ia beri adalah yang sesungguhnya benar-benar -absolute !- kita butuhkan !
Nah, maka kita kenal semua itu dengan Nikmat. Maka nikmat Tuhan-mu yang manakah yang kau dustakan? :)
Subhanallah...

Mari kita lanjutkan.
Mencoba menilik lebih jauh tentang Segala sesuatu yang harus kita Syukuri. ^^
Kita masih bernafas, betapa indahnya...Coba kau sentuh udara yang mengalir lewat hidungmu, ia melewati tenggorokanmu, berproses rumit di paru-parumu
lalu mengalir dalam darahmu, menyuplai kerja otakkmu, membantumu berfikir, membuka mata, dan berbicara.
Sejauh itu, sebanyak dan serumit itu dalam hitungan sepersekian detik sebuah hirupan Nafas, Alhamdulillah...
Nafas yang kita hirup, adalah KuasaNya :)

Kita masih bisa melihat atau meraba, atau membaca, atau mendengar dan menulis.
Nikamat sekali, kita bisa menggunakan mata, mulut dan telinga kita.
Apapun, kita sedang menikmatinya... tapi lupa mensyukurinya... Hm...

Orang tua.
Oh, dua pahlawan kita ini.
Jika mereka masih hidup dan mendampingimu, sungguh kau dan aku sedang diliputi, diselimuti oleh cinta kasih dan sayang yang LUAR BIASA.
RIdho Allah ada pada ridho kedua orangtuamu.
Tak banyak bisa kuungkanpan melalui tulisan, mari kita berbicara. Berbicara dari hati ke hati.
Atau bicaralah pada dirimu sendiri...  Kasih mereka, sejak bayi. merekalah orang pertama yang menyapamu saat datang kedunia ini...
Tidak, aku tak mampu lagi berbicara soal kedua orang yang berhati mulia ini.
:) Alhamdulillah...

Hm, apa lagi...
kaki? tangan juga..
otak yang tak pernah berhenti berkerja bahkan saat tertidur.
atau, apa? pekerjaan yang membantumu hidup... menafkahimu.
Atau ilmu yang kau miliki, atau hm~ segala sesuatu yang kau punya... HP,  Laptop, Komputer, Baju, Sepatu, Rumah dan semuanya...
bahkan jari-jari...
Jari-jari yang kugunakan saat aku mengetik :) Telinga saat aku sambil mendengarkan sebuah lagu, dan juga otak yang memikirkan serta memerintahkan tubuhku
untuk mengetik semua ini.
Subhanallah, Alhamdulillah...

Aku hanya seseorang yang mencoba berpersepsi
Tulisan ini ditujukan tidak hanya untuk kau, meraka atau siapapun disana, tapi juga untuk diri saya sendiri -yang masih bernafas, dan sedang mencari jati diri-.

Selasa, 08 Juni 2010

Death Perception


Hai :)
Baiklah, kali ini saya akan mulai menulis lagi.
Membagi cerita di dunia maya ini adalah salah satu cara yang menenangkan.
Karna, menurutku apa yang kutulis... Apa yang ada difikiranku, akan diketahui oleh orang lain tanpa kuketahui siapa mereka.

Pagi ini hujan.
Membuatku berfikir banyak hari ini.
Setelah menonton berita tentang kejahatan manusia yang dilakukan Israel terhadap Kapal Relawan Mavi Marmara, aku bergegas mandi.
Masih hujan ketika aku menulis tulisan ini.

Langsung saja kita mulai berpersepsi.
Kali ini saya ingin membahas soal kehidupan dan kematian.
Apa yang membuat saya ingin membahas mereka -kedua topik itu- ditulisan pertama saya di blog ini?
You can deny that I'm Exist, benar... mereka yang kita bahas adalah sebuah kenyataan yang terkadang semu untuk disadari.
Saya hanya berumur 17 tahun, saya belum memiliki cukup asam garam dalam pemahaman hal seperti ini.
Lalu, katakan padaku... apakah usia menjanjikan akan sebuah pemahaman yang lebih baik? Tidak.
kalau begitu izinkan saya untuk berbicara lebih banyak.

Klise, kematian pasti akan datang....
Sendiri. Tak terdeteksi, tak berbau dan tak tersentuh.
Kau ataupun aku takkan pernah menjamahnya, dia hanya menghampiri. Disaat yang tepat, tidak pernah tidak tepat.
Jadi jika sudah saatnya, pasti, pasti menjemput kita.

Masalahnya, tidak terdeteksi ini lah yang membuat kebanyakan orang lupa diri.
Mengingat kematian harusnya sejalan dengan menjalani kehidupan, karna bukan aku ataupun kau disana yang sama-sama hidup
punya alasan bagaimana memisahkan antara kehidupan dengan kematian.
Orang-orang berkata kematian mungkin datang mendadak? benarkah?
Ntahlah. Aku sendiri tidak tahu.
Apa yang membuat seseorang sadar akan dosa atau kesalahan dan kejahatan yang pernah Ia lakukan?
Apakah setiap orang dengan tingkat pendidikan dan pemahaman yang berbeda mengerti akan kematian ?
Bukankah kita bukan hanya hidup lalu mati dan berakhir begitu saja?
Bukankah masih ada kehidupan selanjutnya? Kehidupan dimana kita membayar/ mempertanggungjawabkan atas apa-apa yang pernah kita lakukan?

Begitu banyak kata-kata yang ada dikepalaku. Susah untuk menuliskannya.
Lebih baik kita bicara. Dari hati ke hati.
Bagaimana jika setelah ini aku atau kau mati atau meninggal? Apakah kita sudah siap?
Apa yang membuat kita merasa siap?
Apakah... Apakah kau punya keyakinan seberapa lama lagi kau akan hidup?
Bagaimana jika besok saja kau mati? Apa yang harus kau selesaikan? Urusan mana yang ingin kau urusi?
Siapa2 saja yang ingin kau temui? Apakah kau takut ? karna... nanti kau akan sendiri. Sendiri seperi saat kau dilahirkan.
Dan kau akan kembali. kembali kepada-Nya yang Maha Segalanya.

Lalu, apa yang kau tahu tentang apa yang terjadi jika nanti sudah mati?
orang telah mati tidak pernah kembali dan menjabarkan apa-apa yang Ia alami.
Lalu bagaimanan aku dan kau bisa memahami kematian?

Orang yang bijak adalah orang yang mengingat kematian.
Benar, saat mengingat kematian apa yang kau lihat?
Dosa? Atau Kebaikan-kebaikanmu?
Kesalahanmu atau kebenaranmu?
Kebohongan atau kejujuranmu?
Sampai saat dimana rasa kesendirian akan terasa jelas.
Ntahlah...

Aku rasa cukup dulu sampai diisini :)
Aku juga tak mengerti. Hm..
Tulisan ini ditujukan tidak hanya untuk kau, meraka atau siapapun disana, tapi juga untuk diri saya sendiri -yang masih bernafas, dan sedang mencari jati diri-.