Hola !
Apa kabar semuanya? Hm, Hope we’re fine :)
Yes, first thing first lets thanks god for everything that we’ve got in this life today.
Nah. Apa yang kali ini akan saya bicarakan?
Hahaha. Hm, I’m in the mood talking about Teen : Remaja.
Karena itu ditulisan kali ini Teen mode : On.
Remaja. Berbicara tentang remaja adalah hal yang mungkin jadi topic yang paling bisa untuk gw bahas.
Kenapa? Karna gue sendiri adalah seorang remaja.
Pada dasarnya, remaja adalah tahapan usia yang sangat labil, saat dimana seseorang sedang ingin serba tahu, sok tahu , sok benar dan semua dalam rangka mencari jati diri. Hm, ada benernya juga kalimat tersebut. Tapi sebaliknya, gue sendiri juga belum tentu setuju.
Gw yang juga sebagai remaja membenarkan kalimat bahwa remaja itu sangat-sangat labil ! Banget ! Mood2’an bahasa gaulnya.
Haha, bener banget bahwa mood2-an itu nyebelin banget.
Contohnya gw kalii ini.
Bahasa gw kali ini beda banget dengan bahasa gw sebelumnya. Bleeehhhh -_____-‘
However gw tetep ngerasa masih normal, namanya juga remaja, masih labil-labilnya.
Hehehe.
Kenapa ya remaja selalu meledak-ledak emosinya?
Haah~ repot juga ternyata jadi remaja. Wkwkwkwk
Tapi disini, point yang paling pengen gw bahas adalah memang benar sebagai remaja kita harus mengontrol diri dengan tepat atau kata lainnya jaga diri baikbaik.
Tapiiiiiii justru disinilah peran penting orang tua yang juga perlu disoroti. Bukan disini saya mau bilang ini tanggungjawab orang tua sepenuhnya, bukan.
Tapi, justru perlu banget pengertian orangtua terhadap anak remajanya. Banyak bangetkan jaman sekarang ini anak remajanya keras malah dibalas dengan perlakuan keras juga dari orangtuanya.
Ini salah dan jelas salah !
Menurut gw, bener banget bahwa remaja itu Butuh Dingertiin. Dingertiin dalam hal gimana?
Nah, Sebaiknya seminar-seminar psikologis itu diadakan bukan hanya untuk para remaja, tapi juga para orangtua agar mengerti psikologis remaja dan tau serta mengerti cara menghadapi perilaku anak remajanya.
Selama ini yang gw liat orangtua juga maunya menang sendiri, memaksa kehendaknya. IYA ! emang bener itu semua demi kebaikan kita para anakanaknya –si remaja yang labil- tapi Sang anak, si remaja yang labil adalah pribadi yang sedang berkembang, sensitive, imaginative dan sangat sangat egoistic !
Remaja kayak gw emang perlu mengerti keadaan, tapi karna kami sebenernya juga merupakan pribadi yang lemah tanpa orang dewasa, karna itu perlu pula penanganan psikologis tepat dalam menghadapi remaja ! Kita butuh itu agar moral remaja gak RUSAK !!!
Jadi para orang dewasa yang telah melewati tahap remaja, bimbinglah kami junior2 ini dengan cara yang tepat ! But the question is “How?” Nah, mari kita mulai mencari tahu bersama :)